STORY

1. From Zero to Hero

 

“Dengan sangat putus asa saya menelpon…”

 

Pagi-pagi itu, saya sudah sampai di ruangan training.
Hari ini adalah kelas publik kami untuk program Kecerdasan Emosional. Seorang wanita dengan dandanan rapih menyalami saya dengan semangat. “Hi Pak Anthony, pasti bapak tidak kenal saya. Lagi pula kita nggak pernah berjumpa. Tapi bapak adalah orang yang berjasa untuk hidup saya”.
Saya menyalaminya dengan semangat dan memintanya untuk cerita.

Rupanya wanita ini tinggal di Makassar.
Saat itu, hidupnya sudah sangat terpuruk, seorang diri. Keluar dari pekerjaan. Dan mencoba melamar ke berbagai tempat tapi tidak berhasil.

Uangnya semakin menipis.

Suatu pagi, dia mendengarkan siaran radio Smart FM. Saat itu, seperti biasanya saya membawa acara siaran radiotalk saya dan mulai memberikan inspirasi pagi.

Rupanya, topik pagi itu begitu mengena buat dia. Wanita itu tidak cerita topiknya soal apa. Tapi yang jelas, setelah siaran itu, dia lantas menelepon ke Smart FM Makassar minta nomor telepon saya. Tentu saja, ditolak dengan sukses. Lantas, dia pun menelepon ke Smart FM Jakarta, lagi-lagi ditolak. Tapi, akhirnya dengan sangat memelas dia meminta nomor telpon saya dan meminta kepada yang menjawab telepon di Smart FM Jakarta bahwa hidupnya terpuruk dan amat sangat butuh bantuan. Mungkin karena kasihan, diberikanlah nomor telepon saya kepada wanitaini.

Siangnya, wanita ini menelepon saya dan tidak berhasil. Malamnya dia menelepon dan sukses. Waktu itu dia bertanya soal hal penting untuk membuatnya semangat. Entah mengapa, saya kemudian memberikannya 4 rahasia sukses yang saya sendiri membuat frame nya besar-besar di ruang kerja saya. Isinya begini:

FOUR PRICES FOR SUCCESS
(EMPAT ONGKOS SUKSES SAYA)

1. When You Have Time, Always Prepare For the Best
(Kalau ada waktu, selalu siapkan yang terbaik)

2. When You Have Chance, Always Do Your Best
(Kalau ada kesempatan, selalu lakukan yang terbaik)

3. Get An Inner Feeling That Your Have Done Your Best
(Rasakan bahwa kamu sebenarnya sudah melakukan yang terbaik)

4. Always Challenge The Limit of Your Ability
(Selalu tantang batas kemampuanmu)

Saya sendiri sudah lupa pernah memberikan nasihat itu kepadanya. Maklum, kadang ada begitu banyak yang menelepon dan saya sering berusaha memberikan nasihat ataupun inspirasi “on the spot” yang kadang berbeda-beda.

Tapi bagi si wanitaini, empat hal ini adalah inspirasi yang bergitu berharga.
Dia betul-betul mencatat dan mempraktekkannya.

Ceritanya, selanjutnya dia dapat order kecil-kecilan merias pengantin. Dia memang punya skills dalam hal rias-merias. Dia pun teringat dengan nasihat selalu melakukan yang terbaik. Walaupun bayarannya kecil, dia lakukan dengan sebaik-baiknya.Ternyata hasilnya memuaskan. Bahkan, sangat memuaskan buat si pengantinnya. Yang hebatnya, rupanya si pengantin ini punya koneksi dengan Pemda. Lantas, mulailah jasanya dipakai oleh orang-orang di Pemda dan dari mulut ke mulut dia menjalankan bisnisnya. Malahan beberapa tahun berikutnya, dia membeli apartment di Jakarta dan menyewa dua lokasi di Jakarta juga untuk salonnya.

Tapi, yang lebih luar biasa dan saya tidak tahu situasinya adalah ternyata…saat dia menelepon dia mengatakan menelepon dari telepon umum dengan uang dan koin-koin sisa. Masalahnya, uangnya sudah sangat menipis. Saya sendiri berpikir, ini pasti kejadian yang udah lama karena waktu itu masih ada telepon umumnya, harusnya udah agak jadoel.  Dan, dia melanjutkan, “Untungnya Tuhan menolong saya melalui orang-orang seperti Pak Anthony, sehingga hidup saya pun berubah”.

Saya katakan kepadanya untungnya dia tetap ingat dengan Tuhan.
Buat saya yang bisa mengubah dan menolong orang adalah Tuhan. Manusia cuma perantaranya. Dan Tuhan bisa membantu lewat banyak cara. Jadi, tatkala dibantu oleh orang, hal yang pertama kali kita syukuri adalah buatTuhan.

Tapi kisah ini sendiri nyaris sulit dipercaya, tapi kesimpulan saya, “Kadang kita tidak mengerti bagaimana ucapan dan kata-kata positif yang kita katakan bisa membangun dan mengubah hidup orang”. Jadi tetaplah memberikan kata-kata yang positif!
 - Anthony Dio Martin